Sejarah Pertanian
Pertanian dimulai pada saat manusia mulai mengamati perilaku
tanaman, hewan, dan ikan serta faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangannya.
Berdasarkan sejarah perkembangannya pertanian dapat diklasifikasikan menjadi 4 golongan yaitu :
Berdasarkan sejarah perkembangannya pertanian dapat diklasifikasikan menjadi 4 golongan yaitu :
- Pemburu
dan pengumpul
- Pertanian
primitif
- Pertanian
tradisional
- Pertanian progresif (moderrn)
Pemburu dan
pengumpul
Manusia pertama hidup di daerah hutan tropik di sekitar laut
Cina Selatan yaitu bangsa Alitik (prapaleolitik) yang merupakan kelompok
manusia pengumpul makanan dan berburu serta menangkap ikan. Sebagai contohnya
adalah Suku Semang, suku kubu dan sakad di semenanjung malaya, sukum andaman
dan aeta di filiphina, suku toala di sulawesi, suku punan di kalimantan dan
suku tasadai di mindanau selatan.
Manusia
pengimpil dan pemburu bersifat nomadik (berpindah-pindah) tetapi tidaklah
mengembara tanpa tujuan di dalam hutan. Setiap kelompok mempunyai wilayah
tertentu antara 20-25 Km2 . Mereka bertempat tinggal di goa-goa atau tebing
batu. Mereka juga telah banyak mengetahui jenis-jenis tanaman dan habitatnya
serta keguanaannya. Pengetahuan untuk menghilangkan racun dari bahan makanan
dan cara mengawetkannya juga sudah mereka kuasai. Sebagai contoh biji sebelum
dimakan direndam dalam air kemudian dimasukkan ke dalam bambu dan dibenamkan ke
dal am tanah selama sebulan lebih.
Pertanian
primitif
Ketika manusia pengumpul dan berburu mulai berusaha menjaga
bahan makanan maka mulai terjadi suatu mata rantai antara periode pengumpul dan
berburu dengan pertanian primitif.
Orang-orang semang yang suka makan buah durian akan tinggal di dekat pohon durian untuk mencegah monyet dan binatang-binatang lain menghabiskan buah durian. Mereka juga menanam kembali batang dan sulur umbi liar yang umbinya telah mereka ambil, sehingga dapat tumbuh kembali. Tindakan ini adalah satu langakah menuju pertanian primitif.
Orang-orang semang yang suka makan buah durian akan tinggal di dekat pohon durian untuk mencegah monyet dan binatang-binatang lain menghabiskan buah durian. Mereka juga menanam kembali batang dan sulur umbi liar yang umbinya telah mereka ambil, sehingga dapat tumbuh kembali. Tindakan ini adalah satu langakah menuju pertanian primitif.
Setelah berabad-abad lamanya wanita mendapatkan pengetahuan
yang baik tentang kehidupan tumbuh-tumbuhan. Eduard han dan beberapa sarjana
lainnya menganggap wanita adalah penemu cara penanaman dan penghasil bahan
makanan yang pertama. Han menamai pertanian primitif sebagai Hackbau (hoe
culture atau hoe tillage = pertanian pacul atau pertania bajak).dia menganggap
pacul adalah alat kerja wanita, sedangkan bajak alat kerja pria.
Teori yang pertama
menyatakan wanita adalah yang pertama memulai penanaman mungkin dapat diterima
tetapi pendapatnya tentang perbedaan antara pertanian primitif dan pertanian
yang lebih maju berdasarkan alat kerja yang digunakan apalagi dihubungkan
dengan jenis kelamin tidaklah dapat diterima meskipun di beberapa daerah atau
negara banyak wanita yang bekerja sebagai petani.
Perbedaan yang fundamental antara pertanian primtif dengan
pertanian yang lebih maju adalah dalam hal penggunaan lahan. Petani-petani
primitif, bertani secara berpindah-pindah. Sebidang tanah ditanami sekali
sampai 2 kali kemudian ditinggalkan dan mereka mencari tanah baru untuk
ditanami dan seterusnya. Sehingga sistem pertanian ini disebut huma atau ladang
berpindah.
Pertanian
tradisional
Pada pertanian tradisional orang menerima keadaan tanah,
curah hujan, dan varietas tanaman sebagaimana adanya dan sebagaimana yang
diberikan alam. Bantuan terhadap pertumbuhan tanaman hanya sekedarnya sampai
tingkat tertentu seperti pengairan, penyiangan, dan melindungi tanaman dari
gangguan binatang liar dengan cara yang diturunkan oleh nenek moyangnya.
Peternakan merupakan penjinakan hewan-hewan liar untuk
digunakan tenaga dan hasilnya. Sedangkan perikanan merupakan hasil penangkapan
dan pemeliharaan secara sederhana serta tergantung pada kondisi alam.
Pertanian
progresif (modern)
Manusi mengguanakan otaknya untuk meningkatkan penguasaannya
terhadap semua yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan hewan. Usaha pertanian
merupakan usaha yang efisien, masalah-masalah pertanian dihadapi secara ilmiah
melalui penelitian-penelitian, fasilitas-fasilitas irigasi dan drainase
dibangun dan dimanfaatkan untuk mendapatkan hasil yang maksimum, pemuliaan
tanaman dilakukan untuk mendapatkan varietas unggul yang berproduksi tinggi,
respon terhadap pemupukan, tahan terhadap serangan hama dan penyakit serta
masak lebih cepat.
Susunan makanan ternak disiapkan secara ilmiah dan
dikembangkan metode berbagai macam input dilakukan secara ilmiah dan didorong
motivasi ekonomi untuk mendapatkan hasil dan pendapatan yang lebih besar. Hasil
pertanian dalam bentuk bulk (lumbung) diolah untukmendapatkan harga yang lebih
tinggi. Cara pengawetan hasil pertanian dikembangkan untuk menghindarkan
kerusakan dan mendapatkan nilai yang tinggi.
dari berbagai sumber
Indonesia masuk dalam kata gori mana ya??
BalasHapus