MANFAAT TANAMAN AREN
I. MANFAAT EKONOMI
Aren
Sebagai Sumber Pangan
Secara
ekonomi, pohon aren berfungsi sebagai sumber pendapatan bagi sebagian
masyarakat, misalnya bagi para pengolah nira dan gula aren. Nira aren dapat
dibuat minuman (lahang) dan gula aren (gula kawung). Saguer, atau nira dari
pohon aren dapat dibuat menjadi etanol (ethyl alcohol), yaitu bahan bakar alternatif
untuk menggantikan minyak tanah, gas elpiji, bensin. Di kemudian hari mungkin
nira bisa menjadi bahan bakar alternatif.
Gula aren (palm sugar) juga tak kalah manfaatnya. Untuk sagandu (satu
buah) gula yang kualitasnya bagus, bisa dijual Rp 8.000,00 – 9.000,00. apalagi
jika pasokan gula sedang menurun, harganya pasti cukup melambung. Rata-rata
pohon aren menghasilkan nira 5 – 10 liter perhari bahkan ada yang mencapai 40
liter, biasanya 5 – 6 liter setelah diproses akan menghasilkan gula sebanyak 1
kg. Penghasilan yang lumayan berarti untuk masyarakat pedesaan. Di samping nira
dan gula aren, parutan batang aren yang berbentuk halus dan biasanya dicampur
dengan dedak gabah dan bekatul juga dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak
itik dan bebek. Tepungn (aci) batang pohon aren yang sudah cukup tua dapat
dibuat bahan beragam makanan kue tradisional. Buah aren yang sudah cukup matang
dapat diolah menjadi cangkaleng (kolang-kaling) yang menjadi makanan khas di
bulan Ramadlan. Meskipun harganya tidak sebagus harga gula aren dan cenderung
musiman, produksi cangkaleng dan aci kawung lumayan menguntungkan..Bahkan di
beberapa daerah di Indonesia seperti Temanggung, aci dan gula menjadi salah
satu produk andalan bagi perekonomian masyarakat.
Aren
Sumber Energi Terbarukan
Berkaitan dengan sumber energi
terbarukan, yang sudah lama disuarakan, kita ternyata tidak memberikan respons
secara cepat. Krisis energi di akhir 2005 yang dibarengi dengan fenomena
kekacauan iklim telah berhasil memicu kesadaran semua pihak untuk mengembangkan
energi terbarukan dan lebih ramah lingkungan. Dalam konteks ini, aren memiliki
potensi yang sangat besar sebagai sumber utama bioenergi yang ramah lingkungan
di samping sebagai penghasil pangan dan tanaman konservasi.
Rata-rata
produksi nira aren ialah sebesar 10 liter nira/hari/pohon bahkan pada masa
suburnya untuk beberapa jenis pohon Aren (Aren Genjah) satu pohon perhari dapat
menghasilkan nira aren sebesar 40 liter, dengan kalkulasi sederhana jika dalam
satu hektar dapat tumbuh 200 pohon Aren dan tiap harinya disadap 100 pohon maka
dalam satu hari dapat menghasilkan nira aren sebesar 1000 liter/ha/hari dengan
rule of thumb konversi glukosa menjadi ethanol sebesar 0,51 g ethanol/g glukosa
maka dalam satu hari bioethanol perhektar yang dapat diperoleh ialah 500
liter/hari.
Aren
bahan Pengganti Kayu
Krisis kayu di Indonesia akibat
dari kerusakan hutan maka dari pihak Pemerintah maupun swasta berusaha mencari
barang substitusi kayu. Aren merupakan salah satu solusi yang diharapkan bias
menjadi bahan pengganti kayu yang berkualitas sama dengan kayu hutan. Pohon
aren batangnya keras mengayu di sebelah luar dan agak lunak berserabut di
bagian dalam atau empulurnya. Kayunya yang keras ini dipergunakan sebagai
papan, kasau atau dibuat menjadi tongkat. Empulur atau gumbarnya dapat ditumbuk
dan diolah untuk menghasilkan sagu, meski kualitasnya masih kalah oleh sagu
rumbia. Batang yang dibelah memanjang dan dibuang empulurnya digunakan sebagai
talang atau saluran air.
Tanaman
Aren Sumber Lapangan Kerja
Pengembangan
aren juga dapat menimbulkan multiplier effect dalam hal penyerapan tenaga
kerja. Satu hektare perkebunan aren akan menyerap tenaga kerja sebanyak 6
orang. Belum lagi jika jumlah tersebut
ditambah dengan tenaga kerja yang dibutuhkan pada industri pengolahan hingga ke
pemasaran. Dengan terbukanya lapangan kerja.
Aren
Sebagai Tanaman Obat
Bagian
dari tanaman aren yang digunakan sebagai bahan obat adalah akar dan nira. Akar
digunakan untuk mengatasi penyakit batu ginjal dan ruam kulit, sedangkan tuak
digunakan untuk mengatasi sariawan dan sembelit. Dalam mengatasi penyakit batu
ginjal, akar aren digunakan bersama-sama dengan akar alang-alang, daun keji
beling, herba meniran dan air. Penggunaannya dilakukan selama 14 hari atau
sampai batu ginjal keluar yang dapat berupa batu, pasir atau butiran. Air aren
difermentasikan menjadi cuka yang digunakan untuk bahan pengawet (mematikan
mikroba) pada ikan dan makanan lain selain juga memberi cita rasa pada makanan.
Kita
mungkin sering terlupa dengan keberadaan berjuta tumbuhan tropis sebagai aset
yang dapat dimanfaatkan untuk hajat hidup manusia. Salah satunya ialah
kemanfaatan pohon aren dalam menjaga kesehatan dan perawatan kulit. Nira aren
dapat dijadikan bahan obat-obatan tradisional, misalnya untuk haid yang tidak
teratur, sembelit, sariawan, radang paru-paru, disentri, kepala pusing, dan
untuk memulihkan keletihan. Gula aren (palm sugar) juga berkhasiat untuk
menghambat penyerapan kolesterol oleh tubuh karena memiliki kandungan kalori
dan serat yang tinggi, sehingga baik untuk pencernaan.Berdasarkan penelitian,
cuka dari tuak aren juga biasa dijadikan bahan ramuan biopestisida pembasmi
serangga hama di huma (ladang) (Iskandar dan Iskandar: 2005). Selain itu, akar
muda pohon aren biasa digunakan untuk obat kencing batu ginjal, dan akar tuanya
untuk bahan obat sakit gigi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar