Sebagian
kalangan menyebutnya buah ini dengan nama Buah Dewa. Hingga saat ini di
butuhkan akan buah Naga Indonesia cukup besar dan bukan hanya pasar lokal saja
yang ingin mencicipi kedahsyatan buah yang satu ini. Peluang Ekspor juga tidak
kalah besarnya, Namun kebutuhan yang besar tersebut belum mampu di penuhi oleh
produksi dalam negri asalny (Taiwan) Apalagi kondisi dalam negri Indonesia
cukup sulit memenuhi peluang Pasar ini, Karena hal-hal yang berhubungan dengan
iklim investasi yang cenderung lesu. Tetapi melihat segi potensi Wialyah lahan
pertanian yang luas dan subur,Sangat besar kemungkinannya untuk mengembangkan tanaman
jenis ini.
Tingginya
permintaan buah naga ini di sebabkan oleh promosi yang menyebutnya sebagai buah
meja (Sangat Menarik dan Menggiurkan bila di sajikan di meja makan) Berkhasiat
mujarab untuk berbagai penyakit dan bermanfaat sebagai bahan baku di bidang
industri pengolahan Makanan, Minuman, Kosmetik serta produk kesehatan.
Berpedoman kepada kondisi petani yang sebagian besar kurang mampu berinvestasi
di bidang ini (Mahalnya bibit dan perlengkapan yang harus di sediakan).
Merupakan salah satu motivasi bagi pemilik modal untuk bekerja sama dengan
kelompok Tani dalam pembudidayaan Komoditas ini. Keadan lain yang mendukung
adalh tersedianya lahan yang potensial dan tenaga ahli dalam pembudidayaan
jenis Tanaman ini.
Buah
naga (Dragon Fruit) adalah buah dari beberapa jenis kaktus dari jenisHylocereus dan Selenicereus.Buah
ini berasal dari Meksiko, Amerika Tengah dan Amerika Selatannamun sekarang juga
dibudidayakan di negara-negara Asia seperti Taiwan, Vietnam, Filipina, dan
Malaysia. Buah ini juga dapat ditemui di Okinawa, Israel, Australia utara dan
Tiongkok selatan.Hylocereus hanya mekar pada malam hari.
Pada tahun 1870 tanaman ini dibawa
orang Perancis dari Guyana ke Vietnam sebagai tanaman hias. Oleh orang Vietnam
dan orang Cina buahnya dianggap membawa berkah. Oleh sebab itu, buah ini selalu
diletakkan di antara dua ekor patung naga berwarna hijau di atas meja altar.
Warna merah buah jadi mencolok sekali di antara warna naga-naga yang hijau.
Dari kebiasaan inilah buah itu di kalangan orang Vietnam yang sangat
terpengaruh budaya Cina dikenal sebagai thang loy (buah naga). Thang loy orang
Vietnam ini kemudian diterjemahkan di Eropa dan negara lain yang berbahasa
Inggris sebagai dragon fruit (buah naga).
CIRI BUAH NAGA
Buah naga
(Dragon Fruit atau Hylocereus Undatus) masih termasuk komoditi langka di
indonesia. Buah yang beasal dari Taiwan ini memiliki bentuk yang sangat unik
dan cukup memikat untuk di lihat. Bentuk fisiknya mirip dengan buah nanas hanya
saja buah ini memiliki sulur /jumbai di sekujur kulitnya dan buah ini berwarna
merah jambu (Pink) dengan daging buah berbagai jenis antara lain berwarna
Putih, Kuning dan Merah dengan biji kecil berwarna hitam yang sangat lembut dan
lunak. Rasa buah tergantung jenis warna daging buah itu, Bila warna merah
cenderung manis dan legit dengan perpaduan rasa yang sangat khas. Warna putih
rasanya manisdan segar sedangkan kuning perpaduan antara ke dua warna di atas.
Bentuk tanaman hampir mirip dengan pohon kaktus berupa sulur-sulur yang
memanjang seperti lidah naga yang menjulur. Berat rata-rata + 600 s.d 800 Gram.
Macam-macam dan jenis buah naga:
Macam-macam dan jenis buah naga:
1. Hylocereus undatus, yang buahnya berwarna merah dengan daging
buah putih
2. Hylocereus
polyrhizus, yang buahnya
berwarna merah muda dengan daging buah merah dan
Selenicereus
megalanthus, dengan kulit buah
kuning dan daging buah putih
3. Hylocereus
costaricensis, buah naga daging
super merah.
KHASIAT BUAH NAGA
- Penyeimbang kadar gula darah.
- Membersihkan darah.
- Menguatkan ginajal.
- Menyeahatkan lever.
- Perawatan kecantikan.
- Menguatkan daya kerja otak.
- Meningkatkan ketajaman Mata.
- Mengurangi keluhan panas dalam dan
sariawan.
- Mensatbilkan Tekanan Darah.
- Mengurangi Keluhan Keputihan.
- Mengurangi Kolesterol dan mencegah
Kanker usus.
- Mencegah Sembelit dan Memperlancar
Feses.
CARA BUDIDAYA BUAH NAGA
1. Persyaratan Tumbuh Tanam
Ditanam di dataran rendah, pada
ketinggian 20 – 500 m diatas permukaan iaut Kondisi tanah yang gembur, porous,
banyak mengandung bahan organik clan banyak mengandung unsur hara, pH tanah 5 –
7 Air cukup tersedia, karena tanaman ini peka terhadap kekeringan dan akan
membusuk bila kelebihan air Membutuhkan penyinaran cahaya matahari penuh, untuk
mempercepat proses pembungaan
2.
Persiapan Lahan
Persiapkan tiang penopang untuk
tegakan tanaman, karena tanaman ini tidak mempunyai batang primer yang kokoh.
Dapat menggunakan tiang dari kayu atau beton dengan ukuran 10 cm x 10 cm dengan
tinggi 2 meter, yang ditancapikan ke tanah sedalam 50 cm. Ujung bagian atas
dari tiang penyangga diberi besi yang berbentulk lingkaran untulk penopang dari
cabang tanaman. Sebulan sebelum tanam, terlebih dahulu dibuatkan lubang tanam
dengan ukuran 40 x 40 x 40 cm dengan jarak tanam 2 m x 2,5 m, sehingga dalam 1
hektar terdapat sekitar 2000 lubang tanam penyangga. Setiap tiang/pohon
penyangga itu dibuat 3 – 4 Lubang tanarn dengan jarak sekitar 30 cm dari tian
penyangga. Lubang tanam tersebut kemudian diberi pupuk kandang yang masak
sebanyak 5 – 10 kg dicampur dengan tanah
pembuatan bedengan |
pemasangan penyangga |
Buah naga dapat diperbanyak dengan
cara : Stek dan Biji Umumnya ditanam dengan stek dibutuhkan bahan batang tanaman dengan panjang 25 –
30 cm yang ditanam dalam polybag dengan media tanam berupa campuran tanah,
pasir clan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 : 1. Setelah bibit berumur ?
3 bulan bibit siap dipindah/ditanam di lahan.
batang buah naga |
setelah dipotong batang buah naga |
batang buan naga di semai sampai akar keluar |
bisa juga penyemaian dipolibeg |
bibit siap ditanam |
setelah ditanam batang harus diikat |
batang setelah ditanaman |
4. Pemeliharaan Pengairan
Pada tahap awal perturnbuhan pengairan
dilakukan 1 – 2 hari sekali. pemberian air berlebihan akan menyebabkan terjadinya
pembusukan
Pemupukan
Pernupukan tanaman diberikan pupuk
kandang, dengan interval pemberian 3 bulan sekali, sebanyak 5 – 10 Kg.
Pengendalian
Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)
Sementara
belum ditemukan adanya serangan hama clan penyakit yang potensial. Pembersilhan
lahan atau pengendalian gulma dilakukan agar tidak mengganggu pertumbuhan
tanaman
pengendaliahan HPT |
Pemangkasan
Batang utama primer) dipangkas,
setelah tinggi mencapai tiang penyangga (sekitar 2 m), clan ditumbuhkan 2
cabang sekunder, kemudian dari masing-masing cabang sekunder dipangkas lagi
clan ditumbuhkan 2cabang tersier yang berfungsi sebagai cabang produksi.
pusuk yang harus dipangkas |
Setelah tanaman umur 1,5 – 2 tahun,
mulai berbunga dan berbuah. Pemanenan pada tanaman buah naga dilakukan pada
buah yang memiliki ciri – ciri warna kulit merah
mengkilap, jumbai / sisik berubah warna dari hijau menjadi kernerahan. Pemanenan dilakulkan dengan menggunakan gunting, buah dapat dipanen saat buah mencapai umur 50 hari terhitung sejak bunga mekar. Dalam 2 tahun pertama. setiap tiang penyangga mampu menghasilkan buah 8 s / d 10 buah naga dengan bobot sekitar antara 400 – 650 gram. Musim panen terbesar buah naga terjadi pada bulan September hingga Maret. Umur produktif tanaman buah naga ini berkisar antara 15 – 20 tahun.
mengkilap, jumbai / sisik berubah warna dari hijau menjadi kernerahan. Pemanenan dilakulkan dengan menggunakan gunting, buah dapat dipanen saat buah mencapai umur 50 hari terhitung sejak bunga mekar. Dalam 2 tahun pertama. setiap tiang penyangga mampu menghasilkan buah 8 s / d 10 buah naga dengan bobot sekitar antara 400 – 650 gram. Musim panen terbesar buah naga terjadi pada bulan September hingga Maret. Umur produktif tanaman buah naga ini berkisar antara 15 – 20 tahun.
bunga buah naga |
tanaman buah naga yang telah berbunga |
buah naga siap panen |
pemanenan buah naga |
panen buah naga |
ANALISIS USAHA BUAH NAGA
no
|
Keteangan
|
harga
|
total
|
A.
Biaya Investasi
|
|||
1
|
Sewa lahan 1
hektare selama 5 tahun
|
5 x Rp. 3.000.000,00
|
Rp.15.000.000,00
|
2
|
Pembuatan
tiang beton penyangga
|
1600 x Rp. 15.000,00
|
Rp.24.000.000,00
|
3
|
Mulsa penutup
permukaan tanah
|
4 x Rp. 300.000,00
|
Rp.1.200.000,00
|
4
|
Pompa air dan
instalasi mikro irigasi
|
1 x Rp.
5.000.000,00
|
Rp.5.000.000,00
|
Total investasi
|
Rp.
45.200.000,00
|
||
B.
Biaya Operasional
|
|||
1
|
Pembelian
bibit buah naga daging merah
|
6400 x Rp.
10.000.00
|
Rp.64.000.000,00
|
2
|
Pembuatan
tiang beton penyangga
|
1600 x Rp.
15.000,00
|
Rp.24.000.000,00
|
3
|
Pupuk organik
|
64.000 kg @ Rp.
150,00
|
Rp.9.600.000,00
|
4
|
Dolomite
|
32.000 kg @
Rp. 100,00
|
Rp.3.200.000,00
|
5
|
Sarana produksi, dll
|
Rp.
5.000.000,00
|
|
Total biaya operasional
|
Rp.109.800.000,00
|
||
Total biaya yang harus dikeluan
|
Rp.155.000.000,00
|
||
C. PEMASUKAN
|
|||
1
|
A. Hasil Panen
tahun ke 1 :
|
5 x 6400 x 0,4
kg x Rp.20.000,00
|
Rp.
256.000.000,00
|
2
|
B. Hasil Panen
tahun ke 2 :
|
10 x 6400 x
0,5 kg x Rp.20.000,00
|
Rp.640.000.000,00
|
Total
Pemasukan
|
Rp.896.000.000,00
|
LABA
SEBELUM PAJAK
Laba sebelum pajak adalah seluruh biaya pengeluaran dikurangi dengan total pemasukan : Rp. 896.000.000,00 – Rp. 155.000.000,00 = Rp. 741.000.000,00
KELAYAKAN USAHA
Laba sebelum pajak adalah seluruh biaya pengeluaran dikurangi dengan total pemasukan : Rp. 896.000.000,00 – Rp. 155.000.000,00 = Rp. 741.000.000,00
KELAYAKAN USAHA
1. Break Event Point ( BEP )
A. BEP untuk volume produksi : Rp.155.000.000,00 : Rp. 20.000,00/ kg = 7.750 kg
( Titik balik modal tercapai jika produksi buah naga merah daging merah mencapai 7.750 kg )
B. BEP untuk harga produksi : Rp.155.000.000,00 : 44.800 kg = Rp. 3.550,00/ kg
( Titik balik modal tercapai jika harga jual buah naga merah daging merah
adalah Rp.3.550,00/ kg )
2. B/C Ratio ( Perbandingan antara penerimaan dan biaya ) B/C = Rp. 741.000.000,00 : Rp. 155.000.000,00 = 4.78 ( Artinya, setiap penambahan biaya sebesar Rp. 1,00 memperoleh penerimaan
Rp.4,78 )
keterangan :
1. Bibit yang
dipakai adalah dari jenis naga merah daging merah ( hylocereus costaricensis )
yang bisa berbuah pada umur 8 bulan sejak penanamannya.
2. Bibit dalam
keadaan sudah berakar sehingga langsung bisa tumbuh.
3. Pada panen
tahun pertama diasumsikan jumlah buah hanya 5 biji per tanaman dengan berat
hanya 400 gram/ buah, sehingga hasil panennya : 5 x 6400 x 0,4 kg = 12.800 kg.
4. Panen tahun
ke 2, diasumsikan dalam satu pohon menghasilkan 10 buah dengan berat 500 gram,
sehingga hasil panennya mencapai : 10 x 6.400 x 0,5 kg = 32.000 kg
5. Harga jual
buah naga merah daging merah lebih tinggi daripada daging putih : rp. 25.000/
kg.
6. Umur tanaman
bisa mencapai 20 tahun. Perhitungan
ini hanya pada tahun pertama dan kedua.
7. Tiang beton
yang dipakai berpenampang segi tiga sehingga biayanya lebih murah dan jika
ingin lebih menekan biaya investasi bisa menggunakan tiang dari tanaman lain
(hidup) yang berbatang kayu lurus.
8. Satu hektare
berisi 1600 tiang dengan jarak antara tiang 2.50 m, tiap tiang berisi 4 tanaman
sehingga satu hektare bisa terisi 6.400 tanaman buah naga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar