Sabtu, Januari 14, 2012


SANSEVIERIA, TANAMAN PENYERAP RACUN


Sansevieria atau lidah mertua adalah marga tanaman hias yang cukup populer sebagai penghias bagian dalam rumah karena tanaman ini dapat tumbuh dalam kondisi yang sedikit air dan cahaya matahari.
Tanaman ini dikenal dengan sebutan tanaman lidah mertua karena bentuknya yang tajam. Sebagai tanaman hias, Sansevieria termasuk tanaman yang cukup punya daya tahan, sehingga kita tidak perlu menyiram atau mengganti pot dan media tanahnya.
Secara morfologi, Sansevieria memiliki daun keras dan kaku, tidak berbatang, sukulen, tegak, dengan ujung meruncing, anakan disekitar tanaman induk serta ditumbuhi bung dan biji. Tumbuhan ini berdaun tebal dan memiliki kandungan air sukulen, sehingga tahan kekeringan. Namun dalam kondisi lembab atau basah, sansiviera bisa tumbuh subur.
Warna daun Sansevieria beragam, mulai hijau tua, hijau muda, hijau abu-abu, perak, dan warna kombinasi putih kuning atau hijau kuning. Motif alur atau garis-garis yang terdapat pada helai daun juga bervariasi, ada yang mengikuti arah serat daun, tidak beraturan, dan ada juga yang zig-zag.
Sansevieria sampai saat ini sudah ditemukan 60 species yang terbagi dari puluhan sub species turunannya, tapi secara umum dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu jenis yang tumbuh memanjang ke atas dengan ukuran 50-75 cm dan jenis berdaun pendek melingkar dalam bentuk roset dengan panjang 8 cm dan lebar 3-6 cm. Kelompok panjang memiliki daun meruncing seperti mata pedang, dan karena ini ada yang menyebut Sansevieria sebagai tanaman pedang-pedangan.
Ditinjau berdasarkan jenis keturunannya sansevieria ada dua jenis yakni yang pertama yaitu sansevieria keturunan asli/spesies sedangkan yang kedua adalah jenis hasil persilangan/hibridasi yang bisa disebut dengan jenis sansevieria hybrid. Dari bentuk hibrid inilah sansevieria akan tercipta dengan karakter dan fisik yang berbeda dari induknya atau yang sering disebut dengan spesies hibrid atau sansevieria hibrid. Mutasi sansevieria juga dapat terjadi dari perbanyakan melalui stek daun.
Pada dasarnya, lidah mertua ini mudah dikembangbiakan. Ada dua cara untuk meregenerasikan, yakni, pertama, dengan menggunakan stek atau potongan daun, dan kedua, dengan memecah rimpang (rhizoma). Untuk stek daun, pertama-tama, potong daun, dari potongan daun itu tulang daunnya terlukai, kemudian ditaruh di atas media tanam. Untuk menjaga kelembapan, stek sebaiknya diselubungi dengan kantong plastik bening, lalu taruh ditempat yang teduh. Memperbanyak dengan cara ini memakan waktu sekitar 1,5 sampai 2 bulan.
Yang membuat sansevieria menjadi unik, jika dilakukan perbanyakan (dikembangkan), belum tentu mendapatkan hasil yang sama dengan induknya. Sementara untuk menghasilkan sansevieria yang tumbuh subur, komposisi media harus seimbang: bagian tanah + bagian pasir + bagian kompos, kemudian ditambah dengan 1 sendok makan kapur dan beri satu lapis pecahan bata merah di dasar pot serta 1 lapis pecahan bata merah di permukaan pot. Usahakan agar media tanam ini selalu lembab, namun penyiraman tidak boleh berlebihan.
Sansevieria membutuhkan banyak sinar matahari untuk menghasilkan daun yang berwarna bagus, jika kurang sinar, daunnya akan berwarna pudar. Suhu yang dibutuhkan 15-17,5oCelcius untuk malam hari. Siang hari bisa tahan dalam suhu 30oCelcius.
Sanseviera tak hanya sebagai tanaman hias, tapi juga memiliki manfaat antara lain yaitu untuk menyuburkan rambut, mengobati diabetes, hingga kanker ganas. Sementara seratnya digunakan sebagai bahan pakaian. Di Jepang, Sanseviera digunakan untuk menghilangkan bau perabotan rumah di ruangan serta dimanfaatkan sebagai obat untuk mengobati ambeien. Sementara di Malaysia, tanaman yang mendapat julukan Lidah Jin ini, bermanfaat untuk menyembuhkan sakit telinga, mengobati gatal, atau mengobati sakit gigi. Akan halnya di Yogyakarta, serat daun ini dapat digunakan untuk membuat baju yang berharga ratusan ribu.
Keistimewaan lainnya, Sanseviera mampu menyerap bahan beracun (polutan), seperti karbondioksida, benzene, formaldehyde, dan trichloroethylene. Penelitian NASA bekerja sama dengan ALCA telah menemukan bukti-bukti bahwa tanaman ini secara alami mampu mengurangi polusi tersebut. Tanaman ini sepanjang siang dan malam terus mengeluarkan oksigen dan dapat menyerap bau kurang sedap didalam ruangan, bahkan sampai menghilangkan bau rokok sekalipun. (AN.)

(Badan Pengendalian Dampak Ling)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HUBUNGAN AIR, TANAH & TANAMAN. - ppt download

HUBUNGAN AIR, TANAH & TANAMAN. - ppt download : Lingkaran Tanah-Air-Tanaman LTAT mrpk sistem dinamik dan terpadu dimana air mengalir d...