TEKNIK PENANAMAN
KELAPA SAWIT DENGAN LUBANG BESAR DALAM
MENINGKATKAN PRODUKSI SAWIT (Elaeis
Guineensis Jacq)
Fakultas Pertanian
Universitas Muhammadiya Sumatera Utara
ABSTRAK
Penelitian
ini dilaksanakan di PTPN 3 Kebun Rambutan pada bulan Agustus 2007, yaitu pada
kegiatan praktek kerja lapangan. Kelapa sawit merupakan komoditi ungulan
non-migas bagi pemerintah Indonesia. Untuk meningkatkan produksi kelapa sawit
diperlukan pola tanam yang dapat meningkatkan produksi kelapa sawit yaitu
dengan teknik penanaman kelapa sawit dengan lubang besar dan juga pemberian
tandan kosong kelapa sawit. Yang dapat meningkatkan kesuburan tanah. Kelapa sawit adalah tanaman perkebunan/industri berupa pohon batang lurus
dari famili Palmae. Tanaman tropis ini dikenal sebagai penghasil minyak sayur
yang berasal dari Amerika. Brazil dipercaya sebagai tempat di mana pertama kali
kelapa sawit tumbuh. Dari tempat asalnya, tanaman ini menyebar ke Afrika,
Amerika Equatorial, Asia Tenggara, dan Pasifik Selatan.
Varietas unggul kelapa sawit adalah
varietas Dura sebagai induk betina dan Pisifera sebagai induk jantan. Hasil
persilangan tersebut memiliki kualitas dan kuantitas yang lebih baik. Varietas
unggul hasil persilangan antara lain: Dura Deli Marihat (keturunan 434B x 34C;
425B x 435B; 34C x 43C), Dura Deli D. Sinumbah, Pabatu, Bah Jambi, Tinjowan, D.
Ilir (keturunan 533 x 533; 544 x 571), Dura Dumpy Pabatu, Dura Deli G. Bayu dan
G Malayu (berasal dari Kebun Seleksi G. Bayu dan G. Melayu), Pisifera D.
Sinumbah dan Bah Jambi (berasal dari Yangambi), Pisifera Marihat (berasal dari
Kamerun), Pisifera SP 540T (berasal dari Kongo dan ditanam di Sei Pancur).
Kata kunci : lubang besar, kelapa sawit, produksi
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kelapa
sawit (Elaeis guineensis Jacq) diusahakan secara komersial di Afrika,
Amerika Selatan, Asia Tenggara, Pasifik Selatan, serta beberapa daerah lain
dengan skala yang lebih kecil. Tanaman
kelapa sawit berasal dari Afrika dan Amerika Selatan, tepatnya Brasilia. Di
Brasilia, tanaman ini dapat ditemukan tumbuh secara liar atau setengah liar di
sepanjang tepi sungai (Pahan, 2007).
Kelapa
sawit (Elaeis) adalah
tumbuhan industri penting penghasil minyak masak, minyak industri, maupun bahan
bakar (biodiesel). Perkebunannya menghasilkan keuntungan besar sehingga
banyak hutan dan perkebunan lama dikonversi menjadi perkebunan kelapa sawit.
Indonesia adalah penghasil minyak kelapa sawit kedua dunia setelah Malaysia, namun
proyeksi ke depan memperkirakan bahwa pada tahun 2009 Indonesia akan menempati
posisi pertama (Anonim, 2008). Sedangkan menurut Ginting (1975), kelapa
sawit (Elaeis guineensis Jacq) adalah salah satu dari palma yang
menghasilkan lemak untuk tujuan komersil. Minyak sawit ini diperoleh dari
pericarp (daging buah) dan dari inti biji yang disebut minyak inti sawit. Dari
sekian banyak tanaman penghasil lemak atau minyak, kelapa sawit memberikan
hasil terbanyak dan memiliki kadar kolestrol yang rendah.
Perkebunan kelapa sawit salah satu agribisnis yang cukup besar dan
mempunyai pasar yang sangat baik di dunia karena hasil produksinya merupakan
kebutuhan sehari-hari masyarakat (minyak makan). Perkebunan kelapa sawit
Indonesia merupakan perkebunan nomor dua besar di Asia setelah Malaysia.
Produksi sawit Asia merupakan terbesar di dunia dan sebagian besar dikelola
oleh PTPN maupun swasta, bahkan banyak juga kebun masyarakat dan perkebunan
sawit ini telah mulai lebih kurang dua puluh lima tahun yang lalu, mulai dari
bibit sawit sampai kepada pabrik minyak (Darmawansyah,2008)
Akar tanaman kelapa sawit
menyebar secara vertikal dn horizontal mengikuti perkembangan umur tanaman.
Penyebaran akar tanaman umumnya dapat mencapai kedalaman 1-2 cm pada tanah
bertektur pasir dapat mencapai kedalaman 5 m (4). Perkembangan akar pada
dasarnya ditentuhkan oleh dua faktor yaitu energi yang tersedia dalam tubuh
tanaman dan keadaan lingkungan tempat tumbuhnya. Besar kecilnya fotosintesis
dan repirasi menentuhkan faktor kedua meliputi sifat fisik, kimia dan biologi
tanah.
Perkembangan akar sangat menentuhkan kemampuan tanaman dalam
penyerapan hara didalam tanah. Khususnya akar tersier dan kwanter yang berperan
aktif dalam penyerapan hara yang yang disebut feeding roots. Diameter akar
tersier umumnya kurang lebih 0,2-1,2 mm. Dengan mangkin lebarnya ruang garak
perakaran berarti akar memberikan
kemungkinan yang lebih besar kepada akar untuk mendapatkan hara dalam
tanah.
Penanaman kelapa sawit pada tanah mineral
biasanya merupakan lubang tanam dengan cm ukuran panjang 60 cm x lebar 60 cm x
kedalaman 60 cm. Dengan sistem ini tampaknya perkembangan akar kurang bebas
jika struktur tanah gembur maka n dapatperkembangan akar akan cukup bebas dn
dapat mencapai kedalaman yang cukup dalam. Dan untuk mengatasi tanah yang pejal
maka dilakukan sistem tanam dengan lubange besar dengan ukuran 1. Ukuran
lubang biasa : (0,6 x 0,6 x 0,6) m, 2. Ukuran lubang besar : lubang I : (3,6 x
3,6 x 0,5) m, lubang II: (1,2 x 1,2 x 1,2) m 3. Ukuran lubang besar modifikasi:
lubang I: (2,8 x 2,8 x 0,3 ) m lubang II:
(0,8 x 0,8 x 0,8) m atau lubang tanam dibuat dengan lubang I: (1,8 x 1,8
x 0,3) m dan lubang II: (0,8 x 0,8 x 0,8). Dengan penambahan tandan kosong kelapa sawit (TKS) disertai dengan pupuk
dapat meningkatkan produksi kelapa sawit.
Kemampuan lahan dalam penyediaan unsur
hara secara terus-menerus bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman kelapa
sawit yang berumur panjang sangatlah terbatas. Kertebatasan daya dukung lahan
dalam penyediaan hara harus diimbangi dengan penambahan unsur hara melalui
pemupukan.
Usaha
meningkatkan produksi kelapa sawit di Indonesia dapat dilakukan dengan berbagai
usaha, baik intensifikasi maupun ekstensifikasi. Dalam hal ini pembibitan
merupakan usaha permulaan keberhasilan tanaman, bibit yang dikelola dengan baik
diharapkan akan mganebannghasilkan pertumbuhan bibit
yang baik, sehat dan berproduksi tinggi. Bibit yang sehat akan mempunyai
perakaran tanaman yang baik dan kuat yang dapat mengambil unsur hara tanaman
dari dalam tanah dengan baik pula. Untuk ketersedian unsur hara di dalam tanah,
maka perlu dilakukan pemupukan dengan dosis dan cara pemberian yang tepat
(Rinsema, 1988).
Selain itu juga usaha
meningkatkan produksi kelapa sawit di Indonesia dapat dilakukan dengan berbagai
usaha, baik intensifikasi maupun ekstensifikasi. Dalam hal ini teknik penanaman
kelapa sawit dari awal penanaman juga sangat mempengaruhi hasil produksi kelapa
sawit. Selain itu pemberian tandan kosong sawit (TKS) juga sangat mempengaruhi produksi kelapa
sawit hal ini menurut Darmasarkoro, et al
(2000) meneliti pengaruh TKS terhadap sifat tanah, dan pertumbuhan tanaman
jagung mendapatkan bahwa pemberian TKS dapat meningkatkan kesuburan tanah yaitu
meningkatkan pH,K, Mg dapat dipertukarkan dan KTK tanah.
Selain itu juga menurut (Darmosarkoro, et al, 2000). Tandan kosong sawit TKS merupakan bahan organik yang
pontesial digunakan sebagai bahan pembenah tanah, baik sebagai bahan kasar
pembuatan kompos maupun ditinjau dari jumlahnya yang banyak. Sedangkan menurut Herawan,
et al (1999). TKS mengandung : 0,029%
P; 2,91% K; 0,62% Ca; 0,48% Mg; 32,77% C; 2,04% N, C/N 16,06 kadar air 52%.
Selain itu juga Ia menambahkan TKS merupakan bahan organic yang pontesial
digunakan sebagai bahan pembenah tanah, baik sebagai bahan kasar pembuatan
kompos maupun ditinjau dari jumlahnya yang banyak.
Tanah yang diaplikasikan TKS dapat meningkatkan Ph tanah dari 5,79
menjadi 6,63 bila diberi TKS. TKS juga dapat meningkatkan kadar C organik
tanah,TKS juga dapat meningkatkan kadar N total tanah, peningkatan tertinggi
terjadi bihainasi la dikombinasikan hanya dengan 50% pupuk standar (pupuk
anorganik), meningkatkan kadar K tukar tanah ( Munar, 2006).
Perumusan Masalah
Kelapa sawit
merupa komoditi andalan indonesia untuk meningkatkan devisa nonmigas. Produksi
kelapa swit yang sekarang diproduksi kurang maksimal bila dimandingkan dengan
negara tetangga terutama malaysia. Ini disebabkan budidaya penanaman kelapa
sawit kurang diperhatikan. Pola tanam kelapa sawit yang selama ini dilakukan
dengan menanam pada lubang kecil dan tanpa pemberian pupuk organik. Selain itu
penanaman kelapa sawit dengan lubang biasa produktifitasnya lama hingga 36
bulan.
Hilangnya
pupuk yang diberikan sering kali hilang karena terbawah air dengan teknik
penanaman dengan lubang besar, daerah tebar pupuk tersedia, sehingga kehilangan
pupuk relatif lebih kecil. Kelapa sawit merupakan tanaman yang memerukan air
yang banyak untuk menjaga ketersedian
air, tandan kosong sawit mampu menyerap air.
Tujuan
Dengan teknik lubang besar deharapkan mampu
meningkatkan produksi dan memperpendek masa tanaman belum menghasilkan (TBM)
dari 36 bulan menjadi 24 bulan, sehingga akan mengurangi masa investasi.
Hasil Penelitian
Tabel 1. Produktivitas kelapa
sawit dengan lubang besar
Tahun
|
Produktivitas (Kg/ha)
|
1999
|
9.676
|
2000
|
15.838
|
2001
|
19.818
|
2002
|
21.673
|
2003
|
25.266
|
2004
|
24.185
|
2005
|
26.767
|
2006
|
24.762
|
2007 (RKAP)
|
27.000
|
Sumber. PTPN3 Kebun Rambutan Tebing Tinggi
Grafik Perbandingan
Produktifitas (Kg/ha) Pola Tanam
Lubang besar VS Lubang Bi
Sumber. PTPN3Kebun Rambutan Tebing Tinggi
Pembahasan
Pembukaan lahan (Land
Clearing) adalah tahapan kegiatan awal dalam usaha perkebunan kelapa sawit.
Sebelum perkerjaan Land Clearing dilaksanakan , semua areal baik TB, TU dan TK
terlebih dahulu dilaksanakan survai pendahuluan berupa ritisan pengukuran
areal, situasi vegetasi dan tofografi lahan. Dari hasil survai pendahuluan akan
dapat dipakai sebagai dasar untuk penyesuaian jadwal kerja, persiapan kebutuhan
alat/bahan maupun biaya operasionalnya. Jenis vegetasi diklasifikasikan berupa
hutan primer, sekunder, semak belukar dan lalang.
Land
Clearing sebenarnya bertujuan untk membersihkan areal semaksimalnya, sehingga
cara yang lebih muda dan murah biaya setelah penumbangan akan dibakar sampai
menjadi abu. Akan tetapi segala jenis pembakaran dilarang keras oleh pemeretah
sesuai dengan surat keputusan Dirjen. Perkebunan Nomor :P
38/KB.110/SK/DJ.Bun/05.95, yang harus dipenuhi oleh setiap perusahaan dan
masyrakat.
Luas
areal penanaman kelapa sawit dengan lubang besar di PTPN3 seluas 54,80 ha.
Dengan jarak tanam 9,09 m x 8,33 m (132 pohon/ha), penanaman kelapa sawit
dengan lubang besar terlebih dahulu lahan diolah tanpa olah tanah (TOT)
kemudian pembuatan lubang dibuat dengan implementasi lapangan yaitu: 1. Ukuran
lubang biasa : (0,6 x 0,6 x 0,6) m, 2. Ukuran lubang besar : lubang I : (3,6 x
3,6 x 0,5) m, lubang II: (1,2 x 1,2 x 1,2) m 3. Ukuran lubang besar modifikasi:
lubang I: (2,8 x 2,8 x 0,3 ) m lubang II:
(0,8 x 0,8 x 0,8) m atau lubang tanam dibuat dengan lubang I: (1,8 x 1,8
x 0,3) m dan lubang II: (0,8 x 0,8 x 0,8) m.
Pembuatan
lubang dilakukan dengan cara yaitu tanah top soil (3,6 x 3,6 x 0,5) m diorek
dan ditempatkan disebelah timur lubang dan tanah sub soil disebelah barat
lubang, tkemudian tanah dibiarkan selama 21 hari, tanah top soil diisi ke dalam
lubang ukuran (1,2 x 12, 1,2) dengan pemperian pupuk dengan dosis pupuk per
lubangnya yaitu pupuk Rock Phosphate (RP) : 2 kg/ pohon sedangkan tandan kosong
kelapa sawit 300 – 350 Kg/pohon/tahun atau 100 kg kompos/pohon/tahun setelah
penanaman.
Pertumbuhan
awal tanaman di lapang sangat menentukan pertumbuhan selanjutnya. Pembuatan
lubang tanam bertujuan mempercepat pertumbuhan bibit pada fase awal, sehingga
tanaman tumbuh kekar dan kuat menghadapi cekaman lingkungan. Menurut Pahan (2007) Pembuatan lubang tanam
dapat dilakukan secara manual dan mekanis.
Sistem tanam yang diajurkan yaitu membuat lubang tanam 1 bulan sebelum
tanam. Hal ini berujuan untuk mengurangi kemasaman tanah dan mengontrol ukuran
lubang yang dibuat. Pengontrolan ukuran ini perlu dilakukan karena ukuran
lubang merupakan salah satu aspek penting dalam perkebunan kelapa sawit. Selain
untuk meletakkan bibit di lapangan, pembuatan lubang tanam juga bertujuan untuk
menggemburkan struktur tanah sehingga penyerapan unsur hara yang diberikan
(pupuk) menjadi lebih cepat dan mudah tersedia bagi tanaman.
Selain
itu juga dampak teknis dari pembuatan lubang besar yaitu kerukan sedalam 30 –
50 cm, merupakan suatu penompang yang dapat menahan air hujan, daerah tebar
pupuk tersedia, sehingga kemungkinan kehilangan pupuk relatif kecil, dengan
lubang tanam yang seluruhnya diisi dengan top soil, sehingga akar tumbuh lebih
cepat, pengapan air tanah berkurang selain itu juga adanya tambahan unsur hara
dari tandan kosong/kompos akan menambah pertumbuhan tanaman. Menurut Munar
(2006), tanah yang diaplikasikan kompos TKS meningkat pH nya dari 5,79 menjadi
6, 63 bila diberi kompos TKS selain itu kompos TKS juga dapat meningkatkan C organic tanah.
Dari grafik dapat dilhat bahwa produksi
kelapa sawit lebih tinggi bila dibandingkan dengan pola tanam biasa. Hal ini
menujukan bahwa pengunaan pola tanam dengan lubang besar sangatlah efektif selain itu juga pemberian TKS juga sangat
mempengaruhi produksi kelapa sawit dimana TKS mampu memberikan bahan organik
tanah.
Kesimpulan
Penanaman
kelapan sawit dengan lubang besar dapat meningkatkan produksi kelapa sawit,
pemberian TKS juga sangat mempengaruhi produksi kelapa sawit karena pengunaan
lubang besar dan pemberian TKS dapat miningkatkan kesuburan tanah
Daftar pustaka
Anonim, 2008. http://id.wikipedia.org/wiki/Kelapa_sawit
Darmansyah, 2008. Value Engineering Perkebunan
Kelapa Sawit. PT. Nan Tembo Consultant
Ginting,
J. 1975. Bercocok Tanam Kelapa Sawit dan Pengolahan Hasilnya. S.P.M.A. Medan.
Munar, A. 2008. Pemberian Kompos TKS Plus
dan Efisiensi Pupuk Organik dalam Meningkatkan Produksi Kedelai (Glycine max
L). J. Agrium (submitted).
Rinsema, W. T. 1988. Pupuk dan Cara Pemupukan. Karya
Aksara. Jakarta.
Pahan, I. 2007. Panduan Lengkap Kelapa Sawit. Penebar
Swadaya. Jakarta.
ijin copy gan
BalasHapusSelamat Datang di Website OM AGUS
BalasHapusIzinkan kami membantu anda
semua dengan Angka ritual Kami..
Kami dengan bantuan Supranatural
Bisa menghasilkan Angka Ritual Yang Sangat
Mengagumkan…Bisa Menerawang
Angka Yang Bakal Keluar Untuk Toto Singapore
Maupun Hongkong…Kami bekerja tiada henti
Untuk Bisa menembus Angka yang bakal Keluar..
dengan Jaminan 100% gol / Tembus…!!!!
Tapi Ingat Kami Hanya Memberikan Angka Ritual
Kami Hanya Kepada Anda Yang Benar-benar
dengan sangat Membutuhkan
Angka Ritual Kami .. Kunci Kami Anda Harus
OPTIMIS Angka Bakal Tembus…Hanya
dengan Sebuah Optimis Anda bisa Menang…!!!
Apakah anda Termasuk dalam Kategori Ini
1. Di Lilit Hutang
2. Selalu kalah Dalam Bermain Togel
3. Barang berharga Anda udah Habis Buat Judi Togel
4. Anda Udah ke mana-mana tapi tidak menghasilkan Solusi yang tepat
Jangan Anda Putus Asa…Anda udah
berada Di blog yang sangat Tepat..
Kami akan membantu anda semua dengan
Angka Ritual Kami..Anda
Cukup Mengganti Biaya Ritual Angka Nya
Saja… Jika anda Membutuhkan Angka Ghoib
Hasil Ritual Dari=OM AGUS, 2D,3D,4D
di jamin Tembus 100% silahkan:
Hub : MBAH SURYO)
(081 242 333 760)
Adapun Besar Pergantian
Biayanya tergantung Paket Yang kami berikan